Pemuda

Pemuda

Minggu, 16 Januari 2011

PERANG DINGIN

Perang Dingin adalah sebutan bagi situasi tegang dan konflik antara Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet. Perang ini terjadi pada periode 1947 sampai 1991. Menelusuri sejarah Perang Dingin, kita tidak akan lepas dari Perang Dunia II yang melatarbelakanginya.
Pada Perang Dunia II, Blok Sekutu yang digawangi oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Soviet berhasil mengalahkan Blok Fasis yang dikawal Jerman, Jepang, dan Italia.
Anda tentu masih ingat pelajaran sejarah di sekolah yang menceritakan dijatuhkannya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki di Jepang, bukan? Nah, peristiwa itu menandakan berakhirnya Perang Dunia II.
Setelah berakhirnya perang tersebut, Inggris yang sebelumnya merupakan negara adikuasa, perlahan luntur pengaruhnya. Oleh karena itu, hanya ada dua negara yang muncul sebagai adikuasa pada saat itu, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet
Kedua negara adikuasa tersebut berbeda secara ideologis. Amerika Serikat berideologi kapitalis-liberal, sedangkan Uni Soviet berideologi komunis. Dunia pun terbagi menjadi dua kutub, yaitu kutub Barat dan kutub Timur. Oleh karena itu, kedua negara itu bersitegang dan berkompetisi secara politik dan militer.
Masing-masing adikuasa menggalang dukungan dari negara-negara lain.Amerika Serikat membentuk Blok Barat, yang kebanyakan beranggotakan negara-negara Eropa Barat.
Sedangkan, Uni Soviet membentuk Blok Timur, beranggotakan negara-negara Eropa Timur dan negara-negara komunis lainnya, seperti Chinadan Kuba. Ketegangan antara dua blok secara berhadap-hadapan seperti inilah yang menyulut Perang Dingin. 
Sejarah Perang Dingin dapat dibagi ke dalam empat periode:
  • Periode pertama, 1947 – 1969
Tidak lama setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua, Stalin, pemimpin Uni Soviet, menegaskan bahwa Uni Soviet harus bersiap-siap untuk berkonflik dengan kekuatan kapitalis. Tentu yang dia maksud sebagai kekuatan kapitalis adalah Amerika Serikat. Kedua negara sama-sama mengkhawatirkan perkembangan militer lawannya. Maka, perlombaansenjata pun tak terelakkan. 
 Amerika Serikat dan Uni Soviet berebut pengaruh atas negara-negara didunia. Blok Barat, dipimpin Amerika Serikat, berkumpul pada 4 April 1949 untuk menandatangani kesepakatan membentuk persekutuan militer.
Persekutuan inilah yang dinamakan NATO (North Atlantic Treaty Organization/Pakta Pertahanan Atlantik Utara). Sebagai tandingannya, Uni Soviet dan sekutunya membentuk Pakta Warsawa pada 1955. 
  •  Periode kedua, 1969 -1979 
Politik antara kedua negara mendingin setelah Richard Nixon meraih posisi presiden Amerika Serikat. Amerika Serikat mulai melakukan pendekatan terhadap Uni Soviet, begitu juga sebaliknya. Maka, kedua adikuasa itu pun bersepakat untuk meredakan ketegangan. Kesepakatan tersebut dinamakan detente
  •  Periode ketiga, 1979 – 1985 
Rupanya, Uni Soviet tidak dapat mempertahankan politikdetente tersebut. Pada 1979, di bawah perintah Presiden Leonid Bresnev, Uni Soviet menyerbu Afghanistan.
Aksi ini mendapat tantangan keras dari Reagen sebagai Presiden Amerika Serikat saat itu. Maka, Amerika Serikat pun mendukung perjuangan Afghanistan memerdekakan diri dari Uni Soviet sekaligus dalam rangka membendung kekuatan komunis. 
Pada periode ini pun Reagen mengobarkan perlombaan senjata nuklir dengan Uni Soviet. Akhirnya, kedua negara terlibat dalam perlombaan itu dan dunia dihantui bayangan kehancuran akibat perang nuklir.
  • Periode keempat, 1985 – 1991
Situasi berubah setelah Michael Gorbachev naik ke tampuk kekuasaan Uni Soviet. Negara komunis itu dilanda banyak permasalahan internal hingga terancam perpecahan.
Gorbachev mengumandangkan politik perestorika, yaitu pemberian kebebasan kepada warganya setelah sebelumnya berada di bawah pemerintahan yang diktator. Dia pun melakukan berbagai pendekatan dialogis dengan Amerika Serikat. 
Pada 1987, Gorbachev berkunjung ke Negeri Paman Sam untuk berdialog. Pada 1988, tercapai kesepakatan Genewa. Akhirnya, pada 1989 seluruh pasukan Uni Soviet hengkang dari Afghanistan.
Pada tahun yang sama, tembok Berlin, yang memisahkan Jerman Barat dari Jerman Timur, runtuh. Peristiwa ini dianggap sebagai penanda berakhirnya pengaruh komunisme di Eropa. 
Dua tahun kemudian, 1991, negara-negara yang tergabung dengan Uni Soviet memerdekakan diri. Artinya, Uni Soviet pecah, menandakan runtuhnya kekuatan komunis di dunia sekaligus berakhirnya era Perang Dingin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar